TRIPANJI PERSATUAN NASIONAL

1. HAPUSKAN HUTANG LUAR NEGERI 2. NASIONALISASI INDUSTRI ASING 3. INDUSTRIALISASI NASIONAL

02 Maret 2009

Rakyat Tidak Butuh Sogokan!

Rakyat Tidak Butuh Sogokan!

Rakyat Butuh Sembako Murah, Pembukaan Lapangan Kerja,

Jaminan Sosial,

Pendidikan dan Kesehatan Gratis!

Pemilu 2009 sudah didepan mata. Sejak orde baru sampai sekarang ini, kehidupan rakyat dari pemilu ke pemilu (berkali-kali pemilu) tidak juga berubah. Penyebabnya, sejak orde baru hingga sekarang, sistim politik di Indonesia sudah dikuasai oleh Politik Uang (Money Politic). Politik uang adalah cara partai atau caleg mendapatkan suara, yaitu dengan membeli suara rakyat, membagi-bagi sembako, dan berbagai sogokan-sogokan material lainnya. Kenapa mereka membeli suara rakyat? Ada beberapa alasan:

1. Parpol/Caleg yang berani bagi-bagi duit adalah mereka yang punya kekuasaan (birokrat), pengusaha, pedagang besar, dan artis (selebriti), sehingga tujuan mereka menjadi caleg adalah untuk memuluskan bisnisnya, atau mengumpulkan sebanyak-banyaknya uang (kekayaan). Demi mencapai tujuannya itu, mereka rela mengorbankan banyak duit untuk sementara dengan perhitungan bahwa setelah berkuasa semuanya akan kembali, bahkan akan lebih besar.

2. Banyak yang menjadi Parpol/Caleg yang didanai sejumlah pengusaha besar baik di dalam negeri maupun di luar negeri, tujuannya adalah setelah mereka berkuasa, mereka dapat menjalankan kebijakan yang menguntungkan pengusaha, seperti penggusuran demi pembangunan Hotel, Mall, Lapangan Golf dan sebagainya. Mereka juga membutuhkan DPR untuk membuat UU yang berpihak kepada kepentingan mereka, seperti DPR sebelumnya yang telah mensahkan UU Migas yang menyebabkan kekayaan tambang kita semuanya dirampok asing, UU ketegakerjaan yang menyebabkan penerapan sistim kontrak dan outsourcing, UU BHP yang menyebabkan pendidikan semakin mahal, dan sebagainya.

3. Politik uang terbukti melahirkan korupsi, nepotisme, dan kolusi. Mereka yang terbiasa dengan mengeluarkan uang seperti jaman sekarang, pasti punya keinginan untuk mencapai keuntungan yang lebih besar.

Jika rakyat tetap menerima politik uang, berarti membiarkan korupsi, kemiskinan, pendidikan mahal, susah mendapatkan pelayanan kesehatan, penggusuran, kebijakan impor yang merugikan petani, kebijakan upah murah yang merugikan buruh, membiarkan pupuk tetap langkah, membiarkan sembako tetap mahal.

Untuk itu, tidak bisa tidak, politik uang harus dilawan oleh rakyat. Rakyat harus berani mengatakan; Kami tidak butuh sogokan! Kami butuh pendidikan dan kesehatan gratis, sembako murah, lapangan kerja, serta jaminan sosial. Rakyat harus berani mempertanyakan program caleg, harus berani mengajak berdiskusi bagaimana caranya mereka mewujudkan programnya, serta berani “mengundurkan diri” sebagai caleg jika ia gagal.

Jelas, politik uang adalah musuh rakyat yang paling utama sekarang. Berikut langkah-langkah melawan politik uang;

1. Gandakan dan sebarkan selebaran ini, tempelkan pada tempat-tempat umum (pasar, sekolah, kampus, pabrik, dll).

2. Galakkan diskusi mengenai politik uang di dalam keluarga anda; mulai ajak tetangga hingga orang-orang di lingkungan anda untuk terlibat dalam diskusi-diskusi ini;

3. Bangun komite rakyat untuk melawan politik uang di lingkungan anda; selain itu, mulai dirikan posko-posko yang akan menjadi pusat informasi dan sentral diskusi guna melawan politik uang;

4. Mulai mengajak para caleg untuk mendiskusikan program; bagaimana mewujudkan programnya; apa jaminannya supaya tidak dikhianati;

5. Mulai mendata, mendiskusikan, dan perumuskan program dan persoalan kampung/desa untuk diberikan kepada setiap calon, bukan menerima uang; jika mereka tidak sanggup meyetujui, dan dibuktikan dengan perjanjian tertulis bahwa jika dilanggar maka si caleg harus mengundurkan diri/recall, maka jangan dipilih.

6. Galakkan gerakan menabung 1000 rupiah, yang tujuannya diberikan kepada calon-calon aktifis kerakyatan, dan berkomitmen membela rakyat.

Cara praktis jika anda menemukan atau menyaksikan politik uang;

1. Jika rakyat melihat di lingkungannya ada caleg atau partai yang bagi-bagi duit, sembako, dll, maka segera dicatat hari apa, tanggal berapa, jam berapa, nama caleg yang melakukan politik uang, catat juga nama partainya.

2. Simpan catatan tersebut, kumpulkan dengan catatan dari teman lainnya, kemudian serahkan kepada seorang koodinator;

3. Selain itu, barang bukti berupa uang, sembako, dan sebagainya harap disimpan untuk diserahkan sebagai barang bukti untuk dilaporkan kepada pihak pengawas pelanggaran pemilu (Bawaslu); atau diserahkan kepada posko-posko anti politik uang di teritori terdekat;

Kami tidak butuh Sogokan!

Tetapi kami butuh lapangan kerja,

Harga sembako diturunkan,

Pendidikan dan kesehatan digratiskan,

serta

Jaminan sosial bagi seluruh rakyat!

0 komentar:

Posting Komentar

Segala kritikan, cacian , makian dsb selalu diterim kirim juga pesan tau call : 0812 6034 7147 / 0819 3426 3185

Perfect Day

BTricks


ShoutMix chat widget

Pengunjung

PENGUNJUNG

free counters