TRIPANJI PERSATUAN NASIONAL

1. HAPUSKAN HUTANG LUAR NEGERI 2. NASIONALISASI INDUSTRI ASING 3. INDUSTRIALISASI NASIONAL

16 Januari 2009

PERNYATAAN SIKAP SPARTAN

Nomor : 03/B/SPARTAN/Januari-2008

Hal : Press Release

Lamp : -

Menangkap Risal Ramli berarti Melanggar Kaidah Demokrasi!

Menangkap Rizal Ramli, SBY kembali pada cara-cara Berpolitik Orde Baru!

Teruskan, Jalan Baru Indonesia; Pemimpin Baru dan Haluan Ekonomi Baru!

Pada hari ini (kamis, 15/01/08), Rizal Ramli, calon presiden yang diusung oleh Partai Bintang Reformasi (PBR) diperiksa pihak kepolisian sebagai tersangka terkait aksi massa menolak kenaikan harga BBM yang berakhir rusuh di depan gedung DPR-RI, pada bulan juli 2008 lalu. Tuduhan ini, menurut kami, menyerupai pasal-pasal karet (hatzei artikelen) yang dipergunakan pemerintah kolonial Belanda untuk mengadili dan membatasi ruang gerak perjuangan aktifis pergerakan kemerdekaan. Pada masa Orde Baru, pasal-pasal karet semacam ini dipergunakan untuk menjerat aktifis pejuang demokrasi, serta menghalau lawan-lawan politiknya. Anehnya, kendati reformasi sudah berjalan sepuluh tahun tetapi pemerintahan SBY masih mempergunakan pasal-pasal karet ini untuk membungkam tokoh-tokoh kritis, seperti Rizal Ramli.


Menurut kami, usaha pemerintahan Yudhoyono menjerat Rizal Ramli lebih bermakna politis. Seperti diketahui, selain tokoh Dr. Rizal Ramli dikenal sebagai tokoh kritis sejak jaman orde baru hingga sekarang, ia juga merupakan salah satu kandidat "capres" yang akan turut berkompetisi dalam pemilu 2009. Jelas terlihat, bahwa upaya menjerat "RR" adalah bagian dari skenario untuk menjegalnya masuk dalam bursa capres untuk pemilu 2009.

Lantas, kenapa pemerintah Yudhoyono begitu "bernafsu" menjegal Rizal Ramli? Pertama, pemerintahan Yudhoyono adalah pemerintahan yang gagal menjalankan mandate dari seluruh rakyat. Karenanya, kemunculan Dr Rizal Ramli sebagai motor perubahan dianggap ancaman politik bagi keberlanjutan pemerintahan SBY pada pemilu 2009.

Kedua, Menghadapi pemilu 2009, pemerintahan SBY sedang menjalani lakon "seolah-olah" merupakan pemerintahan yang pro-rakyat; menurunkan BBM berturut-turut 3 kali, memberantas korupsi, berhasil mengurangi kemiskinan dengan BLT, PNPM-mandiri, KUR, BOS, dan segala macamnya. Namun, lakon-lakon palsu SBY ini dibongkar kebusukannya oleh tokoh-tokoh oposisi, termasuk Dr Rizal Ramli. Jika Rizal dibiarkan tetap bebas, tetap leluasa berkoar-koar, maka dikhawatirkan akan mengikis popularitas SBY dimata rakyat.

Ketiga, pemerintahan SBY adalah pemerintahan neoliberal. Pemerintahan ini begitu alergi dengan konsep "jalan baru dan haluan ekonomi baru" Dr Rizal Ramli, karena boleh jadi akan menjungkir-balikkan kekuasaan imperialism yang sudah berkuasa di Indonesia selama beratus-ratus tahun.

Tentu kita tidak rela jika kebijakan politik dan ekonomi yang terbukti gagal tetap hendak dipertahankan. Tentunya, kita pun tidak ingin gerakan perubahan yang digagas dari bawah bersama rakyat, kemudian dihentikan dan disabotase oleh pasal-pasal karet produk kolonial. Berdasarkan hal tersebut, Sukarelawan Perjuangan Rakyat Untuk Pembebasan Tanah Air (SPARTAN) menyatakan sikap sebagai berikut;

1. Usaha membungkam tokoh kritis dan penyingkiran politik terhadap rival-rival politik merupakan ancaman terhadap demokrasi, bertentangan dengan kaidah-kaidah demokrasi yang diperjuangkan melalui reformasi;

2. Upaya pemerintah Yudhoyono menjegal pencalonan Dr Rizal Ramli sebagai capres 2009 dengan menggunakan pasal-pasal karet dan hukum pidana, menunjukkan bahwa proses demokratik menuju pemilu 2009 terancam.

3. Upaya pemerintah Yudhoyono menjegal Rizal Ramli pararel dengan kepentingan imperialism-neoliberal menjaga keberlansungan sistim neoliberalisme terus mengkangi ekonomi nasional, menghisap rakyat, dan merendahkan martabat sebagai bangsa;

4. Menyerukan kepada seluruh pejuang demokrasi, unsur-unsur progressif dari pekerja, petani, kaum miskin kota, pemuda dan mahasiswa, serta seluruh lapisan massa rakyat yang anti-penjajahan asing untuk melakukan perlawanan dan menghentikan setiap usaha pemerintah SBY memasung kehidupan berdemokrasi.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat, demi weujudkan tatanan masyarakat yang betul-betul demokratis dan bermartabat.

Jakarta, 15 Januari 2007


Sukarelawan Perjuangan Rakyat Untuk Pembebasan Tanah Air (SPARTAN)

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Agus Priyono- 081513499504

Lalu Hilman Afrian- 0818467080

Lukman Hakim- 0817536137

Marlo Sitompul- 08161675291

0 komentar:

Posting Komentar

Segala kritikan, cacian , makian dsb selalu diterim kirim juga pesan tau call : 0812 6034 7147 / 0819 3426 3185

Perfect Day

BTricks


ShoutMix chat widget

Pengunjung

PENGUNJUNG

free counters